BEST SELLER

Ebook Service Komputer dan Laptop Untuk Pemula Sampai Mahir

404-Computer | Kali ini saya akan berbagi rangkuman dari Ebook Service Komputer dan Laptop Untuk Pemula Sampai Mahir . Yang akan saya jelas...

Friday, 22 March 2013

Prediksi Indonesia vs Arab Saudi: Garuda yang Harus Realistis


Rahmad Darmawan dan Jacksen F. Tiago menyaksikan pemainnya berlatih di GBK, Rabu (20/3). (ANTARA/Mohammad Ayud …


Ditulis oleh: Aditya Nugroho


Pertandingan Indonesia menjamu Arab Saudi di pertandingan kedua Kualifikasi Piala Asia 2015, Sabtu (23/3) petang WIB, memiliki nilai lebih bagi Indonesia. Inilah pertandingan pertama Indonesia pasca Kongres Luar Biasa (KLB) yang mengakhiri konflik dualisme kepengurusan yang telah membelenggu selama kurang lebih dua tahun ini.

Memang hal yang cukup mengganjal juga terjadi. Posisi pelatih yang semula dipegang Luis Manuel Blanco tiba-tiba digeser oleh Rahmad Darmawan dan Jacksen F. Tiago. 

Status Blanco sendiri masih belum jelas. Ada berita yang menyebut pelatih asal Argentina ini akan memegang jabatan Direktur Teknik, namun ada yang menyebut Blanco hanya “diistirahatkan” di pertandingan ini saja.

Alasan diistirahatkannya Blanco disebut-sebut terkait pencoretan pemain-pemain yang banyak dia lakukan. Jika benar alasannya demikian, hal ini agak janggal karena pemilihan pemain semestinya adalah mutlak hak seorang pelatih. Entahlah yang mana yang benar, karena memang PSSI kerap mengambil langkah yang membingungkan.

Bagaimanapun, pertandingan ini sudah di depan mata. Rahmad Darmawan pada Selasa (19/3) telah mengumumkan nama 28 pemain yang akan dipersiapkan untuk menghadapi Arab Saudi setelah sebelumnya terdapat sekitar 56 pemain yang mengikuti seleksi. Dari 28 nama tersebut, terlihat bahwa Rahmad memilih pemain yang relatif sudah dikenalnya.

Pemain yang sedang berada pada performa terbaik seperti Bayu Gatra tidak terpilih, begitu pula pemain naturalisasi Tonnie Cussell dan Stefano Lilipaly. Untuk Lilipaly, masalah administrasi menjadi ganjalan pemilihannya.

Ulas Taktik 

Dalam keterangannya kepada media, RD mengungkapkan bahwa pola 4-2-3-1 kemungkinan akan digunakan untuk meredam agresifitas tim tamu. Kemenangan 4-1 Arab Saudi dalam uji coba melawan Malaysia (17/3) lalu mengindikasikan bahwa tim kita akan kesulitan, meskipun diperkuat pemain-pemain terbaik.

Dua gelandang yang mampu bertahan akan dipasang RD. Dua pemain ini boleh jadi menjadi kunci karena mereka mengemban tugas berat yaitu sebagai filter pertama penghalau serangan lawan sekaligus mendistribusikan bola ke depan ketika membangun serangan. Di posisi ini, Ahmad Bustomi adalah salah satu yang terbaik di Indonesia, oleh karena itu satu tempat hampir pasti diisi oleh pemain Mitra Kukar ini. Satu tempat akan diperebutkan oleh M. Taufik, Raphael Maitimo, Immanuel Wanggai dan Ponaryo Astaman.

Indonesia akan memanfaatkan lebar lapangan dengan menempatkan dua pemain sayap. Ada empat pemain yang patut dikedepankan untuk mengisi posisi ini. Boaz Solossa, Greg Nwokolo, M. Ridwan dan Andik Vermansyah adalah favorit meski nama Arif Suyono, Titus Bonai dan Irfan Bachdim juga bisa saja terpilih karena kehandalannya memerankan banyak posisi.

Posisi gelandang serang yang berdiri dibelakang striker kemungkinan diisi oleh Irfan Bachdim. Pemain yang kini bermain di klub Thailand, Chonburi FC ini memang memiliki kemampuan individu yang lengkap dan fisik yang mumpuni untuk menjembatani lini tengah dan depan. Sebagai alternatif, pengalaman yang dimiliki Firman Utina bisa membuatnya dikedepankan.

Publik begitu berharap besar pada seorang Sergio Van Dijk. Penampilan gemilangnya bersama Persib belakangan ini menguatkan asa timnas akan kehadiran seorang penyerang tajam. Pergerakan Van Dijk yang dinamis akan menyulitkan pemain bertahan Arab Saudi. Ia bukanlah tipe penyerang ortodoks yang menunggu bola di kotak penalti lawan. Ia juga bisa bergerak ke sayap, bahkan jauh ke belakang untuk menjemput bola. Dengan kemampuan individu yang lengkap dan visi yang luar biasa ini, kita harapkan saja Van Dijk bisa menjadi katalis permainan timnas yang mampu mengangkat performa rekan-rekannya.

Di kubu Arab Saudi, Indonesia perlu mewaspadai penyerang Naif Hazazi. Ia adalah penyerang berusia 24 tahun yang sempat dilirik klub Spanyol, Sevilla. Rekor golnya di level klub juga terbilang lumayan, ditambah lagi pemain ini mencetak sebuah gol kala menghadapi Malaysia, minggu (17/3) lalu.

Layaknya tim dari timur tengah, tim asuhan Juan Ramon Lopez Caro –pelatih yang pernah menukangi Real Madrid - ini memiliki kemampuan fisik sekaligus tehnik yang baik. Arab Saudi juga memiliki pemain-pemain sayap cepat dengan kemampuan umpan silang yang baik seperti Yahya Al-Shehri. Nampaknya strategi serangan dari sayap inilah yang akan digunakan Lopez Caro guna menghadapi tuan rumah Indonesia.

Untuk bisa menetralisir ancaman dari sektor sayap ini, dua gelandang sayap Indonesia harus rajin turun membantu pertahanan dan melapis duet bek sayap ketika diserang. Kedisiplinan taktik seperti inilah yang nantinya dapat menjadi salah satu faktor pengangkat performa tim.

Prediksi Singkat 


Dalam pertandingan terakhir Indonesia lawan Arab Saudi bulan Oktober 2011 lalu, Indonesia mampu memaksakan hasil imbang tanpa gol. Ketika itu kiper Made Wirawan tampil gemilang mematahkan berbagai peluang yang dimiliki tim yang kala itu diasuh Frank Rijkaard. Sementara Indonesia terakhir kali menjamu Arab Saudi di Gelora Bung Karno pada Piala Asia 2007, kala itu Indonesia menyerah dengan skor tipis 1-2. 

Meski prestasi timnas Arab Saudi menurun, dimana mereka kandas di babak penyisihan Piala Dunia maupun Piala Asia yang terakhir mereka ikuti, namun dibandingkan dengan Indonesia yang baru menyelesaikan konflik di tubuh federasinya, peluang Arab Saudi untuk memenangi laga tetaplah lebih besar. Dari sisi peringkat FIFA, tren performa maupun kemampuan individu pemain, Indonesia masih dibawah level Arab Saudi.

Jangan lupakan pula bahwa pergantian pelatih dan pengumpulan pemain dalam waktu yang amat mepet akan mempengaruhi kesolidan tim. 

Namun semangat rekonsiliasi dipercaya akan meningkatkan semangat bertanding timnas Indonesia yang menandai langkah perbaikan ke depan.  Bersatunya timnas juga akan membawa gairah dan optimisme baru bagi publik untuk memberikan dukungan tanpa henti bagi tim merah putih.


Ratusan Warga Antusias Melihat Latihan Timnas di Stadion GBK (klik panah kanan kiri untuk melihat foto): 

Boaz Solossa (kanan), saat latihan timnas Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (20/3).  FOTO ANTARA/Ismar Patrizki/ss/ama/13.





Seragam yang akan dipakai oleh Tim Nasional Indonesia (klik panah kanan kiri untuk melihat foto):


Share on :
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Tulis Komentar Anda Disini,..