Canon EOS 100D (Ist.)
Jakarta - Keluhan tentang ukuran dan berat kamera tidak pernah saya dengar 5-6 tahun yang lalu. Saat itu, semakin besar ukuran kamera DSLR, semakin bagus kesannya. Ukuran besar dan berat mengesankan kekokohan, gengsi dan kualitas tinggi.
Kamera DSLR yang populer dan laris 5-6 tahun yang lalu berukuran besar. Tapi dua tahun belakangan, tren tersebut mulai membalik. Banyak penggemar fotografi yang suka jalan-jalan mulai mencari kamera berkualitas yang ukurannya lebih kecil dan bobotnya ringan.
Kamera dan lensa yang berat mulai ditinggalkan. Kemungkinan besar karena banyak yang sudah kapok mengangkut kamera DSLR yang berat beserta lensa-lensa dan tripod kemana-mana.
Maka itu, banyak orang mulai melirik sistem kamera baru seperti mirrorless/compact system camera. Tapi banyak juga yang belum ingin beralih, alasannya sudah terbiasa dengan menu, jendela bidik, lensa dan fitur-fitur khas DSLR. Selain itu, banyak yang sudah memiliki lensa-lensa DSLR yang ukurannya besar.
Canon memang termasuk lambat dalam membuat kamera mirrorless yang berukuran kecil dibandingkan dengan Olympus, Sony, Panasonic, Samsung bahkan Nikon. Memang, beberapa upaya sudah dilakukan Canon, seperti peluncuran Canon G1X, Canon EOS M, tapi keduanya belum diterima dengan hangat di pasaran.
Untuk menarik minat dan mempertahankan minat penggemar fotografi ke sistem kamera DSLR, Canon merilis Canon EOS 100D. Kamera ini dibuat sekecil dan seringan mungkin (hanya 407 gram dengan baterai).
Meskipun relatif kecil dan ringan, tapi kamera ini masih memiliki cermin, prisma dan jendela bidik ala DSLR. Yang terpenting juga, tidak seperti kamera Canon EOS M yang tidak dapat mengunakan lensa DSLR Canon (kecuali dengan adapter khusus).
Kamera 100D ini dapat memasang semua lensa-lensa DSLR Canon EOS secara langsung tanpa adapter. Kamera 100D dipaket dengan lensa zoom kit baru, 18-55mm f/3.5-5.6 IS STM.
Lensa ini merupakan penyempurnaan dari lensa kit sebelumnya dan kemungkinan besar akan dipaketkan dengan kamera-kamera DSLR Canon di masa depan. STM adalah teknologi motor fokus di lensa yang mulus dan tidak bersuara.
Salah satu lensa lain yang cocok dengan 100D adalah Canon 22mm f/2 STM yang berukuran sangat ringan dan tipis.
Sampai saat ini, saya menyambut baik kehadiran produk baru Canon ini. Tapi yang agak mengkhawatirkan adalah ergonominya. Ukuran kecil memaksa Canon untuk mengecilkan pegangan, kenop dan tombol.
Beberapa fungsi tombol juga dihilangkan. Untungnya kamera ini dilengkapi fitur layar sentuh, sehingga pengguna tinggal menyentuh layar untuk mengganti pengaturan kamera.
Saat mengunakan lensa yang panjang dan berat, keseimbangan dapat terganggu. Namun bagi penggemar fotografi yang memiliki tangan yang kecil (contohnya wanita dan anak-anak), atau yang ingin membawa kamera DSLR berkualitas yang kecil untuk jalan-jalan, Canon EOS 100D ini merupakan pilihan yang baik.
Spesifikasi utama Canon EOS 100D:
- 18 MP CMOS Sensor APS-C
- Prosesor DIGIC 5
- 9 titik fokus, 1 titik fokus berjenis silang
- Kecepatan foto berturut-turut 4 foto perdetik
- ISO 100-12800 (bisa diperluas ke 25600)
- Video 1080p30
- Layar LCD 3" sentuh
- Berat: 407gram dengan baterai terpasang
- Dimensi: 117 x 91 x 69 mm