Anonymous (ist)
Tak lama setelah Wildan ditangkap, munculah sebuah gerakan #OpfreeWildanyang digagas Anonymous Indonesia. Mirip dengan nama grup peretas internasional, Anonymous. Namun keterkaitannya dibantah salah satu anggota kelompok tersebut.
Gerakan pembebasan Wildan itu memang mendapat banyak dukungan di dunia maya, khususnya warga Twitter. Namun di dunia nyata pristiwa ini juga diperhatikan oleh kalangan penggemar teknologi, pemerhati keamanan internet, hingga peretas kelas kakap yang sudah lama malang melintang di dunia maya.
"Aksi hukum terhadap peretas hanya akan menimbulkan 'hero' baru, dan efek yang timbul malah akan mengundang peretas lain dengan teknik dan persiapan yang lebih baik mengincar situs tersebut," kata Alfons Tanujaya, pakar virus dan praktisi keamanan internet dari Vaksincom, kepada detikINET, Rabu (30/1/2013).
Selain itu Alfons juga menambahkan bahwa, sebaiknya pada administrator situs belajar dari kejadian tersebut, terutama yang diberi kewenangan menjaga situs penting. Apalagi ini bukanlah pertama kalinyasitus milik Presiden RI diserang dan lumpuh dengan metode penyerangan yang sama.
Beda dengan halnya salah satu anggota Anonymous yang berhasil dihubungi detikINET. Aksi Wildan ini justru dianggap sekadar mencari sensasi dan popularitas.
"Ini hanya kasus di mana popularitas dan keangkuhan bermain, di satu sisi rombongan Wildan dkk ingin berbuat eksis dan mencoba intruder ke semua situs dengan teknik yang mereka baru ketahui. Maka munculah skenario yang menurut orang awam sangat high tech, tapi sebenarnya ini adalah pembodohan," ketus hacker yang pernah menyusup ke sistem NASA tersebut.
Entah apa sesungguhnya niat Wildan melakukan aksinya itu, namun ia kini tengah duduk di Mabes Polri untuk mempertanggungjawabkan hasil perbuatannya itu.